Pertumbuhan Ekonomi Berpengaruh pada Industri Semen

20-07-2018 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana foto : Andri/mr

 

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana mengatakan pertumbuhan ekonomi yang hanya lima persen dapat berpengaruh terhadap lemahnya pertumbuhan industri semen Indonesia.

 

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Menteri Perindustrian di ruang rapat Komisi VI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

 

Akibat lemahnya pertumbuhan itu, industri semen Indonesia jauh tertinggal dari Malaysia. “Untuk mengatasi masalah ini kuncinya ada di pertumbuhan ekonomi.  Karena itu kita menghimbau kepada pemerintah, investasi semen harus dibatasi dalam arti disesuaikan dengan permintaan, kalau permintaan atau kebutuhannya kecil, maka investasi harus ditutup,” paparnya.

 

Lebih lanjut legislator dari Dapil Jawa Timur ini berpendapat lemahnya industri semen Indonesia juga diakibatkan oleh banyaknya serbuan pihak asing yang menjual semen di luar harga normal.

 

“Pemerintah bilang semen asing mengikuti standar yang sama, tapi kan tidak dalam level yang sama karena semen Indonesia yang lebih dulu dikenakan bunga bank yang besar dan dengan gaji SDM standar Indonesia. Sementara indutri semen asing yang ada di Indonesia membayar gaji karyawannya di luar standar, oleh karena itu mereka menjual semen di luar harga normal. Ini harus diperiksa,” tegasnya.

 

Seperti yang diketahui dengan meningkatnya kebutuhan semen, membuat produsen semen di Tanah Air terus meningkatkan produksinya. Apalagi sejak tahun 2017, pembangunan infrastruktur baik dari pusat maupun daerah terus digenjot.

 

Sementara itu Indonesia hanya memiliki 2 perusahaan yang milik Negara, salah satunya Semen Indonesia yang menaungi Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa. “Meningkatnya kebutuhan semen tidak didukung dengan meningkatnya produksi, dan kesempatan itu yang dimanfaatkan oleh pihak asing,” pungkas politisi Demokrat ini. (tf,mp)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...